Buku inspiratif ini ditulis oleh Iwan Setyawan. Saya lebih suka
menyebutnya buku inspiratif daripada sekedar novel. Buku ini sebaiknya ada di
perpustakaan sekolah atau saya sarankan siswa diwajibkan untuk membuat resensi
buku ini saat SMA. Saya pernah diminta menulis resensi buku namun sayangnya tidak
ada semangat baru disana. Buku ini layak untuk dijadikan referensi dan semangat
bagi seluruh pelajar di Indonesia. Bahwa dengan keterbatasan pun kita punya hak
untuk sukses.
Buku ini mengisahkan Iwan sendiri, sang penulis, yang pernah bekerja
sebagai seorang direktur di AC Nielsen, US. Iwan adalah putra seorang sopir
angkot di Batu Malang. Angkot itupun akhirnya harus dijual untuk biaya Iwan
kuliah di IPB. Ayahnya akhirnya bekerja sebagai sopir truk. Iwan dan
keluarganya tinggal di rumah yang kecil di sebuah gang di kota batu. Sejak
kecil Iwan dan semua kakak-kakaknya terkenal tekun belajar, sehingga dengan keadaan
serba minim mereka selalu meraih rangking satu sejak SD, SMP dan SMA.
Kakak kakak Iwan hampir semuanya diterima di universitas, baik melalui
pmdk maupun melalui jalur lain, namun karena minimnya biaya, tidak semua bisa
langsung kuliah. Kakak tertuanya rela untuk bekerja dulu agar adiknya bisa
kuliah. Iwan sendiri berhasil mendapatkan PMDK jurusan Statistika IPB. Dengan
biaya kuliah seadanya, bahkan kadang Iwan rela untuk tidak makan agar bisa berbincang
dengan ibunya di Batu. Iwan harus menyisihkan uang untuk tiap seminggu kali ke
wartel menelepon ibunya. Ayah ibunya adalah inspirasi terbesar bagi Iwan.
Takdir hidup Iwan berubah, pendidikan mengubah nasib Iwan. Iwan akhirnya
lulus dari IPB pernah bekerja di AC Nielsen Jakarta dan akhirnya pindah ke US
hingga akhirnya menjadi Direktur di AC Nielsen US. Dan akhirnya keluarga Iwan
pun turut membaik kehidupan dan kesejahteraan. Mau kisah lebih lengkapnya
silahkan dibaca buku ini, buku ini sebaiknya ada di setiap perpustakaan SMP
atau SMA bahkan di pelosok negeri.
“Pendidikan bisa mengubah nasib dan jalan hidup seseorang”