Thursday, May 23, 2013

Wisata ke Eco Green Park Batu

Batu sekarang punya tempat wisata baru, Eco Green Park. Tidak baru sebenarnya karena sudah lebih dari setahun berdiri. Terletak di kawasan Jawa Timur Park 2, Eco Green Park menawarkan pengalaman wisata edukasi yang menyenangkan. 

Buka Setiap hari dari Jam 09.00-17.00, pengunjung dikenakan tarif IDR 30.000 pada weekday (Senin-Jumat) dan IDR 45.000 (Sabtu-Minggu).

Tips sebelum berekreasi ke kawasan eco green park:
  1. Siapkan fisik terlebih dahulu karena rute yang ditempuh lumayan panjang, lebih kurang 3,5 km menurut penjaga karcis di depan. Bagi orang tua maupun yang tidak sanggup jalan sejauh itu disediakan e-bike yang disewakan setelah pintu masuk. Tarifnya IDR 100.000 per 3 jam untuk satu orang pengunjung.
  2. Bawa minuman atau makanan kecil diperbolehkan, asal dimasukkan dalam tas dan tidak berlebihan. Jika berlebihan maka akan disita.
  3. Usahakan berwisata pada musim kemarau atau pada cuaca yang cerah, jika hujan kemungkinan kita tidak bisa menikmati wisata ini karena hampir semua rute berada di lokasi terbuka. Atau jika cuaca meragukan bawa payung.
  4. Bawa kamera tentunya, karena banyak moment atau hal hal menarik yang bisa didokumentasikan
Semua wahana yang disediakan gratis bagi pengunjung. Untuk beberapa yang membayar semisal pengunjung ingin memberi makan hewan, maka disediakan makanan dan pengunjung cukup membayar IDR 3.000-5.000 per makanan hewan tersebut.

Wahana yang disediakan cukup banyak diantaranya:
  1. Perikanan Koi
  2. Insectarium di Rumah Bamboo
  3. Walking Bird
  4. Duck Kingdom
  5. Pengelolahan limbah
  6. Rumah Terbalik
  7. Science Center (diantaranya berisi simulasi gempa, simulasi angin, simulasi turbulensi pesawat, simulasi ekstrem, proses tsunami, dll)
  8. World of Parrot
  9. Water Track
  10. Dome Multimedia
  11. Eco Journey
  12. dan masih banyak lagi yang lainnya.
Menurut saya pribadi wisata ini perlu direkomendasikan, uang yang dikeluarkan setara dengan apa yang kita dapatkan. Berikut ini situs resmi ecogreepark yang bisa anda kunjungi: http://ecogreenpark.co.id/home

















Thursday, May 16, 2013

Review Mobile Broadband EVDO di Sidoarjo


Mobile broadband seakan sudah menjadi kebutuhan vital dari masyarakat masa kini. Semua bidang kehidupan membutuhkan koneksi internet yang cepat namun juga harus terjangkau. Saya pribadi termasuk orang yang hobi ganti ganti kartu untuk sekedar mereview dan tahu bagaimana kualitas jaringan khususnya di rumah saya. Maklum, tempat tinggal saya juga bukan berada di kota Sidoarjo yang bisa semua jaringan masuk dengan baiknya. Saya tinggal di sebuah desa di kecamatan Sukodono. Ok, inilah sedikit review dari berbagai penyedia mobile broadband yang pernah saya gunakan. Mobile broadband yang saya bahas disini khusus pada jaringan EVDO sedangkan CDMA 1x rasanya tidak memadai untuk bisa disebut mobile broadband. Mobile Broadband GSM tentunya jauh lebih bagus dan stabil namun harga yang ditawarkan relatif mahal dibanding CDMA yang berbasis EVDO.

Telkom Flexi
Telkom flexi mulai menyediakan fasilitas mobile broadband dalam 2 tahun terakhir ini. Saat ini tarif yang dikenakan masih promo yaitu 49 ribu per bulan, dengan true unlimited sampai bulan Juni 2013. Artinya dalam sebulan kita bisa benar benar bebas berada dalam kapasitas jaringan EVDO rev 0 flexi yang diklaim mampu memberikan akses hingga 1,2 Mbps. Sebagian dari kita masih bertanya lhoh, katanya 1,2 Mbps tetapi kenapa hanya 100 KBps ketika download. Coba bedakan Kb dan KB. 1 KB itu bernilai 8 Kbps. Jadi 1,2 Mbps maksimal speed download yang akan kita dapat 150 KBps. Jaringan cukup stabil meski terkadang ada saatnya tidak maksimal atau bahkan tidak dapat digunakan sama sekali. Overall puas dengan provider satu ini dengan speed rata-rata dikisaran 600-800 kbps.

SmartFren
Smartfren bisa dibilang pengguna teknologi EVDO termaju saat ini. Dengan kualitas jaringan Rev B yang diklaim mampu memberikan akses hingga 14,4 Mbps. Namun itu hanya akan ada jika anda berada di Surabaya dan Jakarta. EVDO rev B sendiri dibagi menjadi 2, EVDO rev B fase 1 dan fase 2. EVDO rev B yang banyak digunakan smartfren adalah EVDO rev B fase 1 dimana akses hingga 9 Mbps. Sedangkan fase 2 yang bisa mencapai 14,4 Mbps namun hanya terbatas di Surabaya dan Jakarta. (setahu saya). Sinyal rata-rata masih 3 bar, kadang turun 2 bar kadang naik 4 bar dengan sinyal maksimal 5 bar. Modem yang saya gunakan resmi milik smartfren yaitu CE 81 B dengan kemampuan maksimal hingga 14,4 Mbps. Harga yang ditawarkan ada yang unlimited ataupun kuota (vol based), dengan paket andalan connex evo yang mengubah pulsa otomatis menjadi paket data tanpa harus bingung registrasi data. Secara kualitas jelas smarfren masih diatas dari TelkomFlexi. Rata-rata koneksi yang didapat stabil diangka 2,5-3,5 Mbps. Belum pernah saya mendapatkan lebih dari 4 Mbps selama saya menggunakan smartfren. Tapi angka tersebut sudah cukup stabil untuk sekedar streaming YouTube ataupun TV Online.

Aha/Max D
Aha dan Max D beberapa tahun lalu merupakan andalan dalam jaringan evdo di Sidoarjo. Namun satu tahun terakhir ini kualitasnya bisa dikatakan kacau. Setidaknya di rumah saya. 2 tahun lalu saya masih bisa mendapatkan akses hingga 3 Mbps namun sekarang untuk 600 kbps saja sangat sulit dan tidak stabil meski dengan sinyal full bar. Mungkin itu salah satu penyebab esia mobile tidak berkembang Hingga akhirnya sekarang mereka memulai re-brand produknya kembali dengan fokus di voice dan sms. Sinyal bagus hingga full bar. Harga yang ditawarkan hampir 11-12 dengan smartfren. Semoga ada perbaikan pada AHA/Max D ini sehingga kita bisa memiliki banyak pilihan dalam penggunaan Mobile Broadband.

Apapun koneksi dan provider yang anda gunakan, tetap digunakan secara bijak. Secepat apapun jika digunakan untuk hal tidak produktif maka tidak akan ada manfaatnya.

Review ini murni tanpa kepentingan apapun, hanya sebagai referensi, lokasi berada disebuah desa di Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sidoarjo.

twitter: @ridwanprasetyo
email: ridwanprasetyo@gmail.com

Waspada Nyeri Kepala Berulang


Nyeri atau sakit kepala, pasti diantara kita pernah mengalaminya. Nyeri kepala dan sakit kepala merupakam sebuah gejala dari sebuah penyakit. Jadi dalam sebuah nyeri kepala kita harus berusaha mencari tahu sebenarnya apa penyakit yang menyebabkan nyeri kepala. Nyeri kepala berulang disebabkan banyak hal, mulai dari flu, perubahan cuaca yang mendadak, saat menstruasi, ataupun kelelahan.

Nyeri kepala berulang dalam jangka waktu 1-2 bulan bisa disebabkan karena adanya kelaianan refraksi (mata minus atau plus) ataupun adanya permasalahan pada gigi. Dua hal ini banyak menyebabkan penderita mengalami nyeri kepala berulang. Selain itu ada satu penyakit yang harus menjadi perhatian kita semua. Apa itu? Tumor Otak.

Banyak sekali kejadian tumor otak yang dideteksi dalam stadium yang sudah parah. Atau bahkan tidak pernah dketahui hingga akhirnya pasien koma dan akhirnya meninggal. Gejala awal dari tumor otak ini yang harus kita kenali. Berikut beberapa gejala awal tumor otak yang harus kita waspadai:
  1. Nyeri kepala berulang terutama saat bangun tidur
  2. Nyeri kepala bisa hilang saat berdiri atau beraktivitas
  3. Nyeri kepala sering disertai muntah 
Tiga hal ini saja yang paling tidak harus meningkatkan kewaspadaan kita akan terjadinya tumor otak. Biasanya kita semua selalu merasakan fresh dan segar saat bangun tidur, namun tidak demikian dengan penderita tumor otak, hal sebaliknya justru terasa sangat pusing, sangat nyeri dan sering disertai muntah saat pagi hari. Kejadian ini tidak terjadi 1-2 kali namun berulang kali bahkan sampai 6 bulan-1 tahun.

Jika hal ini terjadi pada keluarga anda segera ke dokter untuk mengetahui secara pasti apa penyebab nyeri kepala tersebut.

twitter: @ridwanprasetyo
email: ridwanprasetyo@gmail.com

Menakar Mahalnya Biaya Kesehatan


Kesehatan sedang menjadi sorotan di berbagai media. Berita tentang Kartu Jakarta Sehat (KJS) yang tidak ada habisnya. Kasus pasien yang tidak mendapat ruang karena Rumah Sakit penuh hingga masalah Jamkesmas di berbagai daerah. Berita ini seakan memojokkan tenaga kesehatan dari berbagi sisi. Namun, jika kita mau sejenak berpikir jernih masih jauh lebih banyak prestasi tenaga medis kita yang tidak terungkap. Perjuangan tentang sosok nakes di daerah terpencil, tentang keberhasilan dokter kita tidak pernah tersentuh media.

Ini saatnya semua pihak berbenah, pihak pemerintah sebagai regulator, tenaga kesehatan sebagai provider jasa, dan masyarakat sebagai konsumen. Kita semua sepakat masyarakat sebagai konsumen harus mendapatkan pelayanan terbaik. Tenaga medis dan non medis harus mendapatkan haknya. Pemerintah harus melakukan semua kewajibannya. Tapi kenyataannya memang tidak semudah itu. Banyak faktor dan kondisi yang menyebabkan biaya pengobatan terasa mahal.

Biaya pengobatan terdiri dari banyak item. Jasa dokter dan paramedis, biaya rumah sakit, dan biaya obat. Jika ditilik dari banyak hal diatas, biaya obat menjadi parameter yang harus lebih diperhatikan. Jasa dokter dan paramedis hanya komponen kecil dari keseluruhan total pengobatan. Penulis pernah membaca rincian biaya rawat inap, dengan komposisi obat mencapai 70 persen, biaya RS sebesar 20 persen, dan jasa dokter 10 persen. Dari sini kita bisa melihat seberapa mahalnya biaya obat yang harus ditanggung pasien.

Biaya obat kita disadari atau tidak masih sangat mahal. Obat-obatan tertentu bahkan harus ditebus pasien dalam angka ratusan ribu. Obat generik memang menjadi salah satu usaha pemerintah dalam menyelesaikan masalah ini. Namun, kita harus menyadari bahwa tidak semua obat ada generiknya. Obat tertentu harus kita impor dari luar negeri dan membayar hak paten yang cukup mahal.

Penemuan obat-obatan baru yang bersumber dari alam Indonesia harus didorong lebih giat. Penelitian dan pengembangan obat baru tentunya harus disertai dukungan dana dari berbagai pihak. Investasi yang mahal di awal namun akan sangat terasa keuntungannya pada masa depan. Alam kita sangat kaya akan tanaman yang pasti memiliki banyak kandungan dan sumber bahan obat yang belum terungkap.

Peningkatan kualitas obat generik yang diproduksi oleh industri farmasi dalam negeri mutlak dilakukan. Konsumen seakan alergi mendengar nama obat generik. Saya yakin, anda dan kita semua pasti masih ada pikiran ini obat generik harganya murah pasti sembuhnya lama. Dengan peningkatan kualitas dan peran serta semua pihak, kita bisa produksi obat berkualitas dengan harga murah. Butuh waktu dan proses untuk menyadarkan semua pihak. Termasuk mengedukasi masyarakat bahwa obat yang murah juga memiliki kualitas yang sama dengan obat yang mahal. Edukasi ini hanya akan berhasil dengan diikuti perbaikan mutu obat.

Program dan jaminan kesehatan akan lebih murah dengan penyediaan obat berkualitas dan terjangkau. Namun, ada cara yang jauh lebih murah dengan peningkatan tindakan promotif dan preventif (promosi dan pencegahan). Selama ini kita selalu berpikir, jika sakit ya berobat agar sembuh. Tindakan pencegahan banyak kita lupakan. Gaya hidup bersih dan sehat harus digalakkan lagi di lingkungan kita, dimulai dari diri sendiri dan tentunya keluarga. Kampanye tentang cuci tangan misalnya, jauh lebih murah dibandingkan harus membiayai pengobatan ribuan pasien diare. Gerakan stop merokok jauh lebih murah dibandingkan pengobatan satu pasien kanker paru. Iklan di media selama ini juga lebih banyak tentang obat, promosi obat. Namun, sudah sangat jarang kita temui iklan waspada demam berdarah dengan 3M plus.

Jika ada 200 trilyun anggaran kita untuk membiayai pengobatan seluruh rakyat Indonesia tidak akan cukup. Namun, jika dibarengi dengan usaha promosi kesehatan oleh semua pihak anggaran yang ada jauh lebih bermanfaat. Iklan dalam media misalnya sebaiknya selalu disertai dengan pencegahan batuk daripada hanya mempromosikan tentang obat batuk. Peran serta media, perusahaan dan masyarakat sangat diperlukan menuju Indonesia Sehat.

twitter: @ridwanprasetyo
email: ridwanprasetyo@gmail.com

Jangan Takut Jadi Dokter


Profesi dokter sedang dalam sorotan tajam masyarakat. Media membawa opini masyarakat menjadi seorang dokter adalah profesi yang menyeramkan di negeri ini. Berita mengenai malpraktek seakan tiada habisnya. Dokter dihujat terkait sistem Jakarta Sehat. Cerita mengenai penolakan rumah sakit terkait ruang rawat inap yang terbatas. Dokter seakan selalu berada di posisi yang salah. Hal itu masih harus ditambah dengan minimnya penghasilan yang harusnya diterima dokter dengan lebih layak. Seakan kita lupa bahwa banyak prestasi dokter dokter kita yang membanggakan, operasi kembar siam, dsb.

Sebenarnya masih menjanjinkan kah menjadi seorang dokter? Jawaban ini relatif, mau dilihat dari sudut pandang mana. Profesi dokter adalah profesi kehormatan dimana kita harus bekerja bukan hanya semata mengejar uang dan kekayaan. Profesi ini memerlukan jiwa kemanusiaan yang tinggi. Jika memang alasannya untuk berbagi maka jawaban diatas tentu sudah cukup. Tapi bagaimana dari segi materi? Sejenak kita bisa melihat bagaimana besarnya potensi di bidang kesehatan dengan fenomena yang ada akhir akhir ini.

Fenomena yang dimaksud adalah fenomena banyaknya iklan mengenai pengobatan alternatif, bahkan ada yang bukan tenaga kesehatan ikut menawarkan jasa kesehatan. Dapat disimpulkan bahwa memang profesi bidang kesehatan sangat menggiurkan dan membuat banyak orang yang tidak punya keahlian resmi ikut serta di dalamnya. Dalam sebuah surat kabar pernah dimuat dalam 5-6 tahun ke depan perputaran uang di bidang kesehatan bisa mencapai 500-600 trilyun rupiah yang menyebabkan semakin banyaknya rumah sakit asing ikut masuk ke Indonesia.

Permasalahan kesehatan di Indonesia memang sangat komplek. Bukan hanya karena luasnya wilayah dan adanya disparitas fasilitas serta tenaga di berbagai daerah. Namun permasalahan minimnya anggaran membuat kita harus bersikap lebih bijak. Dokter masih sangat diperlukan bukan hanya sebagai klinisi dalam artian berhadapan langsung dengan pasien di rumah sakit, puskesmas atau di klinik. Memang sangat banyak jumlah Fakultas Kedokteran di Indonesia yang melahirkan banyak dokter (ada 70 Fakultas Kedokteran dengan jumlah lulusan per tahun 7000 dokter baru namun berkurang 2000 setiap tahunnya, Jawa Pos, 3 April 2013). Banyak dokter baru yang lahir namun banyak juga yang pensiun ataupun meninggal. Belum lagi jika dikaitkan dengan penambahan jumlah penduduk di Indonesia yang selalu bertambah setiap tahunnya. Sehingga rasio antara jumlah dokter dan jumlah penduduk masih sulit untuk mencapai angka yang ideal.

Dokter diperlukan dalam banyak bidang di jaman kemajuan teknologi ini. Peluang profesi dan karir dokter sangat luas. Seorang dokter dapat memilih berkarir di sebuah universitas mengembangkan penelitian terhadap prosedur dan metode pengobatan terbaru. Obat-obatan yang kita gunakan saat ini adalah hasil penelitian dokter dokter masa lalu. Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang luar biasa. Banyak obat yang berasal dan dikembangkan dari tanaman di alam. Tentu kita berharap suatu saat nanti kita bisa menemukan obat obatan baru karya anak bangsa yang tidak hanya bermanfaat bagi masyarakat namun dapat mengangkat citra Indonesia di mata internasional.

Dibidang yang tidak bersentuhan langsung dengan orang sakit juga cukup menjanjikan. Saat kita melihat tim sepakbola tentu kita tahu harus ada dokter tim yang tugasnya meningkatkan kondisi fisik sehingga menunjang dalam sepakbola. Dokter juga diperlukan di tiap perusahaan bukan hanya sebagai dokter yang menangani masalah penyakit karyawan, namun juga upaya untuk menjaga agar keselamatan pekerja dan lingkungan sekitar tetap terjaga. Di bidang industri modern layaknya pesawat terbang seorang dokter juga diperlukan. Dokter industri modern harus bisa menciptakan lingkungan yang aman selama pesawat terbang, semua organ tubuh tetap berfungsi normal selama perjalanan panjang. Dan itu semua hanya bisa dilakukan dengan kerjasama dan pengetahuan yang baik seorang dokter dengan insinyur penerbangan. Oleh karena itu, sekarang sudah ada program spesialis Kedokteran Penerbangan.

Banyak hal dan kemajuan teknologi yang tidak mengindahkan lingkungan sehingga banyak penyakit akibat lifestyle di masyarakat. Disinilah peran seorang dokter agar dengan kemajuaan teknologi yang ada bisa selaras dengan kesehatan tubuh manusia. Penggunaan gelombang elektromagnetik, pengembangan energi nuklir dan sebagainya harus dipertimbangkan pula efeknya pada tubuh manusia. Dan disana peran dokter diperlukan. Begitu luasnya profesi dan lapangan kerja seorang dokter inilah yang menuntut jumlah dokter yang sangat banyak. Bahkan akan semakin tercipta lapangan kerja baru, karena dirasa semakin perlunya menyelaraskan teknologi dan kesehatan manusia.

Masa seleksi perguruan tinggi sudah tiba, bahkan sudah berjalan beberapa bulan lalu. Namun, masih ada proses lain seperti seleksi melalui ujian tulis dan jalur lainnya. Bagi adik adik SMA, gambaran diatas menunjukkan bahwa menjadi seorang dokter bukanlah hal menyeramkan. Memang dokter identik dengan kuliah yang sulit, biaya yang mahal, pengabdian dan banyak hal. Namun profesi ini masih akan tetap dibutuhkan selama peradaban manusia masih ada. Sehebat apapun teknologi tidak akan bisa menggantikan peran seorang dokter, karena manusia itu hal yang unik dan berbeda setiap individunya. Jika ada 200 juta manusia maka ada 200 juta sifat dan perbedaan yang juga berpengaruh terhadap perbedaan sifat penyakit di tiap individunya. Jadi, jangan takut jadi dokter. Bangsa ini memerlukan dokter dokter hebat di masa yang akan datang.


twitter: @ridwanprasetyo
email: ridwanprasetyo@gmail.com