Wednesday, November 23, 2011

Runner Up dan Sang Juara


Sea Games XXVI Jakarta-Palembang resmi ditutup kemarin, namun segala macam kebahagiaan dan kesedihan masih teringat jelas. Indonesia akhirnya kembali menjadi juara umum setelah 14 tahun memendam mimpi. Yah, kembali harus menanti tuan rumah untuk menjadi juara umum. Dua tahun lagi di Myanmar harusnya menjadi pembuktian bahwa kita bukanlah “jago kandang”. Myanmar bukan Indonesia, bukan Thailand, Bukan Vietnam, boleh dikata kita berada di tempat netral 2 tahun lagi. Namun, lagi-lagi SEA GAMES masih belum bisa menjadi ajang multievent yang “istiqomah”, dalam artian mampu mempertahankan cabang-cabang yang dipertandingkan. SEA GAMES selalu memiliki keunikan cabang olahraga karena dari satu negara ke negara lain selalu banyak berbeda. Berita terakhir jika Myanmar hanya mengajukan 20-an cabang Olahraga, padahal Indonesia mencapai 42 cabang olahraga. Hal yang harusnya dihindari pada masa-masa yang akan datang. Jika tidak memiliki venue harus siap kehilangan hak sebagai tuan rumah.

Satu hal yang akan diingat dari Sea Games kemarin adalah kegagalan kembali timnas sepakbola Indonesia. Tim Garuda Muda harus puas sebagai runner-up, lagi dan lagi. Namun, jika kita menilik prestasi timnas kita pada event resmi 2 tahun terakhir, sesungguhnya peningkatan yang luar biasa. Ingat, di Laos 2 tahun lalu, semifinal pun kita tidak lolos. Dan mencapai final tentu bukanlah prestasi yang buruk. 2010 Runner Up AFF Cup, 2011 Runner Up sekaligus Medali Perak SEA Games, prestasi yang boleh dibilang baik. Semoga 2012 kita berhasil menjadi juara di AFF Cup. Penantian yang tak kunjung berakhir memang menyesakkan bagi kita pecinta bola. Semangat nasionalisme kita terbakar, seakan ini perjuangan untuk kemerdekaan. Kemerdekaan atas kerinduan terhadap prestasi juara, terhadap emas, dan Piala dari sebuah turnamen. Semoga Indonesia tetaplah Jaya. Raih Prestasi emas di masa mendatang. Raih emas Olimpiade, Rebut Thomas-Uber Cup kembali, Raih juara AFF, dan seterusnya. Sesungguhnya itu semua akan menjadi obat dan Semangat baru bahwa kita pun Bangsa yang berhak untuk dihormati dan dihargai dunia. Bukan bangsa yang seakan selalu dipandang miring. Indonesiaku, tetap semangat. Semoga kejayaan dan cita-cita pendahulu kita akan segera tercapai. Amin…

Sunday, November 20, 2011

Tulisan tak Berbentuk

Lama, tak menulis blog ini sedikit banyak mempengaruhi ide-ide yang biasanya bisa meluncur dengan cepatnya. Setiap kata menjadi sulit dan tak beraraturan. Mungkin inilah yang dikatakan menjaga itu lebih sulit daripada merebut. Istiqomah dalam agama saya, bukanlah hal yang mudah memang. Posting terakhir saya pada April 2011, berarti 7 bulan lalu, hampir setengah tahun tak menulis memang berat terasa, padahal tulisan ini menjadi sebuah inspirasi dan rekreasi.

Dibawah ini secara singkat saya ceritakan perjalanan 7 bulan ini. Akhirnya bulan Mei kemarin memulai internship, sebuah proses akhir untuk menjadi dokter umum Indonesia yang sesungguhnya. Mengapa sesungguhnya? Karena setelah ini saya (Insya Allah) bebas menentukan karir, memilih rencana ke depan, mengambil PPDS, ataupun yang lain. Dan akhirnya saya menemukan juga teman-teman yang dahulu tidak akrab, di kelompok kecil saya. Mau dikata apa atau tidak (masih ruwet kata-kata di otak saya), ternyata memang akhirnya membentuk komunitas dan kedekatan tersendiri. Mojokerto, dan akhirnya sayapun pertama kalinya kos, meski hanya ditempati satu atau dua hari.

RSUD RA Basoeni menjadi tempat kerja dan mengabdi saya setahun ini, poli 4 bulan pertama telah terlewati dan akhirnya sekarang berada di UGD RA Basoeni. Lelah memang jika kita tidak ikhlas, apalagi memang dalam tanda kutip inilah pengabdian yang sesungguhnya, dengan gaji yang bisa dibilang pas-pasan. Namun, apapun itu dengan disyukuri ternyata nikmat juga. PP Surabaya-Mojokerto, naik bus mira/sk/ss seakan menjadi petualangan tersendiri. Saya ingat betul hari-hari sebelum internship saya ingin sekali naik bus ke yogja, solo, dulu hal yang sangat sering. Itulah mengapa saya begitu familiar dengan bus-bus semacam EKA/MIRA/SUMBER KENCONO dan MILA SEJAHTERA pada saat itu. Akhirnya sekarang hampir tiap hari melewati jalanan bersama mereka. Meski terkadang serem juga mendengar nama-nama bus yang menjadi legenda karena ke-ngawur-annya di jalanan.

Bicara mengenai bus-bus tadi, saya jadi paham bahwa bus-bus tadi bukan hanya menjadi sumber kehidupan bagi sopir, kondektur, kernet dan manajemen bus-bus tadi. Ada banyak pengamen, pedagang asongan yang menggantungkan hidupnya pada bus-bus tadi. Itulah ketika banyak orang bicara minta ijin salah satu “PO” dicabut, tentu saya tidak setuju dan mengerti karena kerugian yang diakibatkan juga sangat besar dampaknya. Perbaikan tentu harus ada, agar sama-sama menguntungkan. Aman di jalanan, dan mereka yang menggantungkan hidupnya pada bus-bus tetap dapat bekerja.

Terima kasih telah membaca tulisan yang memang tidak terbentuk, karena masih berusaha recovery dari tidur lama. Salam sukses untuk kalian semua. 

Tuesday, April 26, 2011

Mimpi adalah Awal dan Motivasi Sepanjang Masa..

Pernahkah kita sadari bahwa setiap mimpi kita itu adalah awal. Awal? Ya, bagi saya itu adalah sebuah awal. Tak akan pernah ada rumah ketika orang tak pernah bermimpi ingin memiliki rumah. Begitu juga tentang masa depan. Jangan pernah berharap menjadi Presiden ketika tak pernah bermimpi. Thomas Alfa Edison, berawal dari mimpi ketika menemukan lampu pijar. Banyak darikita yang termakan doktrin, “Jangan Banyak Bermimpi Kamu, Lihat Siapa Dirimu”, kata-kata ini yang sering kita dengar di Sinetron atau Film yang diputar di negeri ini.
Apa salahnya kita bermimpi? Apa Salahnya jika Bangsa Indonesia bermimpi menjadi juara Piala Dunia. Tak ada yang salah. Biarkan seluruh anak negeri bermimpi. Bahkan bermimpi tuk terbang ke angkasa luar. Namun, mimpi bukan hanya mimpi semata. Ada sebuah preparat kecil dari mimpi itu yang juga akan membawa kita meraih tujuan kita. Mimpi laksana tujuan yang terus harus kita kejar, kita raih, tanpa lelah, tanpa mengeluh. Jika ingat mimpi apa yang kita lakukan? Tidur? Bangun atau apa? Seharusnya kita mengingat mimpi kita, segera kita singsingkan lengan baju, kerja keras dan fokus pada mimpi kita. Ketika anda lelah, ingat mimpi Anda, ingat apa yang ingin Anda raih, jangan lihat apa yang telah Anda raih, namun lihat apa yang belum Anda raih.
Bangsa ini mungkin kata sebagian orang terlalu banyak bermimpi. Bagi saya itu tidak salah. Dan saya yakin sesugguhnya bangsa ini punya “potensi” yang amat besar. Coba anda tulis, mimpi anda dalam kertas, mimpi yang sederhana saja. Misal: Saya ingin berhaji di usia 40 tahun. Apa yang akan anda lakukan? Just Dreaming? NO!. Mulai saat ini saya punya mimpi ingin ke Mekkah untuk beribadah, Saya harus raih itu, saya harus selalu ingat. Ketika saya malas bekerja saya harus ingat, bahwa saya punya mimpi itu. Mimpi bukan hanya di Awal, Namun Mimpi harus senantiasa Menyertai Kehidupan Kita. Agar kita punya Semangat, Agar kita punya Harapan, dan Agar Harapan kita tercapai. Masih takut bermimpi? Selamat bermimpi Saudaraku, yakinlah Allah akan selalu ada untuk kita semua. Jangan lupa berdoa, karena itu Kekuatan yang Sungguh Luar Biasa.
Silahkan Bermimpi Negeriku, dan Raih Mimpi-Mimpi itu dalam Pelukanmu..

Next trip, Mojokerto for a year.

Alhamdulillah, atas izin Allah akhirnya internship saya di Mojokerto. Hmm, kota sebenarnya berdampingan dengan Kabupaten Sidoarjo tercinta. Maksud hati ingin di Kabupaten Sidoarjo biar dekat dengan orang tercinta, namun karna tidak ada. Mojokerto juga tempat dengan jarak yang cukup dekat. Meski sebenarnya Mojokerto tak terlalu asing bagi saya karena setiap saat akan pergi ke arah barat selalu melewati kota ini. Kesan pertama, Kota ini nampaknya tak telalu beda dengan Sidoarjo. Cukup bersahabat dan cocok lah, Semoga.
Satu yang paling mencolok dari kota ini bagi saya, yaitu Sungai Brantas yang sangat besar. Kebetulan tepat berada di depan RS tempat saya bekerja selama 8 bulan kedepan. Sempat ngeri juga, melihat air sungai yang begitu derasnya. Namun, hanya doa saja yang dapat saya panjatkan, Smoga tidak terjadi apa-apa dengan sungai ini. Secara jarak mungkin Mojokerto memang lebih jauh, namun secara waktu tempuh hampir sama dengan perjalanan saya ke Surabaya setiap harinya selama 5,5 tahun. Bagi saya perjalanan itu hal yang menyenangkan dan semoga selalu menjadi yang menyenangkan. Itulah mengapa di pikiran saya, jika saya bisa PP (Pulang-Pergi), dan saya mampu, Insya Allah saya akan PP. Bukan buat gengsi, atau kebanggaan semata. Namun, bagi saya itu kebahagiaan ketika bisa selalu melihat ortu bahagia dan nyaman jika saya di rumah.
Setiap pilihan pasti ada konsekuensi, termasuk jika akhirnya harus memilih PP surabaya-mojokerto, lelah pasti ada, namun saya yakin bisa, dengan izin Allah tentunya. Pemandangan di setiap perjalanan bagi saya selalu berbeda, karena akan ada saja hal-hal menarik yang saya temui. Orang, barang, indahnya alam, kemacetan pun bagi saya juga hal yang menarik. Setiap orang memang berbeda, namun ketika Anda menemukan Kebahagiaan, Perjuangkan terus dan Jangan Pernah Lelah, karena mungkin disanalah kita akan menemukan jalan kesuksesan kita. Semoga ini semua menjadi Perjalanan Indah “Fascinating Journey.. for me and all of you..”

Tuesday, April 12, 2011

Belajar Bisnis, Harus Berani Rugi

Judul diatas nampaknya tepat bagi saya yang sedang mencoba untuk berbisnis kecil-kecilan. Meski bagi sebagian orang “dokter tidak boleh berdagang.” Sebenarnya makna ungkapan dokter tidak boleh berdagang itu dalam praktek, dokter tidak boleh seenaknya mengambil uang ke pasien tanpa ada etika atau rasa belas kasihan. Disinilah larangan berdagang itu sebenarnya, juga tidak etik ketika seorang dokter harus membebankan dengan sangat tinggi biaya investasi klinik baru misalnya. Namun, jika berdagang yang lain dan tidak sesuai dengan bidangnya, I think It’s ok, tak masalah. Lagipula ada ungkapan jika negara akan makmur jika sebagian besar rakyatnya adalah pengusaha.
Orang bilang, jika kita takut maka tak akan maju. Misal saja, ketika kita harus mengambil resiko dengan menginves-kan, sedikit “dollar” kita dalam usaha yang akan kita kembangkan. Pengalaman saya, rugi anda, pasti anda rugi. Bukan saya menjatuhkan mental anda, namun justru itu yang menurut saya harus berani kita ambil. Kalo tidak rugi ya jangan berharap anda untung kelak. Anda tidak akan pernah tahu bagaimana rasanya jika Anda gagal, dan tidak akan pernah tahu kenapa Anda gagal. Kata peribahasa “Pengalaman adalah guru yang terbaik”, ya saya setuju. Ketika Anda gagal, Anda pasti tahu apa kesalahan Anda, dan Saya yakin Anda tidak akan berbuat kesalahan yang Kedua. Sedikit Tips dari saya, Sebaiknya jangan invest uang Anda terlalu besar, jika anda masih “baru” dalam bisnis tertentu. Saya pernah gagal dalam jumlah yang boleh dikata lumayan besar, It’s ok, It’s my experience. Satu hal yang selalu diingat jangan pernah menyerah, boleh Anda pergi dari impian Anda maksimal 1 minggu, dan harus segera Anda bangun kembali “Sumur Uang Anda”. And, for the last, Never forget to pray always. “You can change the world from little things now

Arti Sebuah Kesuksesan

Sukses, sebuah kata yang sering diucapkan orang dalam keseharian. Sukses juga doa yang hampir selalu dipanjatkan dalam setiap kegiatan. Sebenarnya dimana sukses dan kesuksesan itu berada? Banyak orang yang menganggap kekayaan, jabatan tinggi adalah kesuksesan. Ada yang beranggapan harta berlebihan tak berarti tanpa kebahagiaan. Ada pula yang menganggap berpendidikan tinggi adalah kesuksesan. Ada yang berpendapat kesuksesan sejati adalah kelak di akherat.
Banyak hal yang terkadang membuat kita lupa dengan kesuksesan kita. Tentang bagaimana kesuksesan itu diraih. Ketika seseorang berkeinginan mendapatkan mimpi yang telah dicita-citakan semua seakan rela berkorban, memberikan segalanya, berdoa sampai larut malam, sholat sunnah, puasa, minta restu orang tua dan sebagainya. Namun, manusia tetaplah manusia, yang penuh dengan lupa dan salah. Ketika kesuksesan itu diraih apa yang terjadi? Seakan-akan semua perjuangan yang kemarin masih ada pun telah kita lupakan, menganggap bahwa ini semua karena kerja keras saya, keringat saya dan sebagainya. Jika kita mau sejenak merenung, sebenarnya tak ada kesuksesan yang murni kita raih sendiri, semua pasti ada orang lain, ada orang tua kita, guru-guru kita, pasangan kita, sahabat kita, bahkan masyarakat di sekitar kita.
Tak pantas rasanya kita sombong dengan kesuksesan yang ada, melupakan orang tua, guru-guru, sahabat, pasangan, keluarga bahkan masyarakat kita. Karena tanpa mereka tak mungkin kita duduk di kursi kita sekarang, menjadi dosen, bekerja sebagai dokter yang hebat, pimpinan perusahaan multinasional, dsb. Dan yang tak kalah penting jangan pernah lupa akan doa-doa kita, sholat kita, dan segala amal baik yang kita lakukan ketika kita berjuang. Karena sesungguhnya kesuksesan ini juga tidak pernah abadi, karena kita akan kembali kepada-Nya suatu hari nanti. Jadi kesuksesan harusnya bukan hanya meraih goal, target seperti yang selama ini orang-orang dengungkan. Namun kesuksesan adalah dimana kita bisa berbagi kebahagiaan, bisa terus berkarya, bisa selalu dekat dengan yang Kuasa pada posisi kita sekarang. Menjadi sukses mungkin semua orang bisa lakukan, namun menjadi orang sukses yang bermakna hanyalah orang-orang tertentu.
Sebuah renungan, agar kita selalu ingat dengan-Nya, dalam usia yang semakin dewasa, saya yakin kita semua mungkin telah berada pada kesuksesan yang selama ini kita dambakan. Selamat berkarya dan berbagi kebahagiaan. Semoga Kita semua selalu dalam bimbingan-Nya .. Amin..

Sebuah Arti Tentang Kedewasaan



Dewasa, sebuah hal yang tak akan pernah lepas dari setiap manusia. Kedewasaan bukanlah sekedar kata yang mudah untuk diucapkan. Kedewasaan juga bukanlah penampakan dari luar yang hanya bisa dinilai dengan satu kali tatapan. Kedewasaan lebih luas dari sekedar yang kita pikirkan. Seorang gadis pasti mendambakan memiliki sosok lelaki yang dewasa, begitu juga sebaliknya. Meski ada beberapa anggapan yang menyatakan seorang lelaki tentunya harus lebih dewasa daripada pasangan perempuannya. Semakin hari semakin banyak teman saya yang mulaimengambil keputusan besar dalam hidupnya. Entah sebuah pekerjaan atau mungkin sebuah pernikahan. Ada yang berkata seorang melankolis akan selalu berpikir tentang apa yang dia lihat, ah terlalu berlebihan jika seseorang mengatakan diri saya melankolis yang sempurna dan sebagainya.
Setiap hal yang ada di depan pandangan saya merupakan hal yang menarik, apapun itu. Termasuk tentang arti kedewasaan. Terkadang kita menjadi dewasa karena kita merasa mendapat tuntutan dari orang lain, baik itu atasan kita, ataupun pasangan kita. Hal ini bukankah akan menjadi suatu hal yang akan menunjukkan bahwa dirinya bukanlah seorang yang dewasa. Kedewasaan itu tidaklah mudah diukur dengan ukuran-ukuran baku yang ditetapkan orang lain. Yang tahu seberapa dewasa diri kita hanya diri kita sendiri tentunya, selain Sang Pencipta. Kita harus ingat seorang anak kecil yang mungkin merupakan anak terbuang, karena tidak mampu mengenyam pendidikan dan sebagainya suatu hari nanti akan menjadi anak yang sangat dihargai ditempat lain. Dimensi waktu dan tempat sangatlah berperan dalam kehidupan ini. Tidaklah bijak kita mangagung-agungkan seseorang dan membandingkan dengan orang lain. Kita mungkin tak tahu apa kelebihan yang kita miliki. Kedewasaan sekali lagi bukanlah hanya sebuah pengakuan, namun lebih dari itu suatu usaha dan kesadaran diri bahwa usia kita telah member kita tuntutan yang baru.
Kedewasaaan adalah jatidiri yang sesungguhnya. Bukan sekedar ikut-ikutan punya pacar, ikut-ikutan bermain-main tanpa tujuan yang jelas. Setiap manusia itu punya keunikan yang sesungguhnya itu merupakan potensi yang luar biasa dari Allah SWT. Misalnya seorang yang memang cenderung cerewet, kedewasaan dirinya bukanlah dengan menghancurkan sikap cerewetnya ini, namun menempatkan pada posisi yang lebih baik. Mungkin dia punya bakat dalam presenter, yang tentu sikap ini akan bermanfaat. Jadi janganlah kita mengikuti hal yang tidak pasti, hal-hal yang orang-orang katakan tanpa dasar yang jelas. Sesungguhnya setiap yang benar datangnya dari Allah, dan kesalahan karena kelemahan kita sebagai manusia. Tetap semangat saudaraku meraih jatidiri yang unik yang kita miliki masing-masing.

Positif dan Negatif

Positif, dan negatif. Bagaimana mengartikan kedua kata tersebut? Sangat mudah tentunya, karena keduanya saling berlawanan. Positif dan negatif, ya kira-kira hal itu yang ada dipikiran saya 1-2 hari ini. Entah mengapa saya merasa kebawa semangat negatif di lab baru ini, semangat minus yang memasuki pikiran bahkan jiwa saya. Menyeramkan… tentu saja, karena hal ini membuat saya malas untuk berkarya, suatu hal yang sangat tidak saya sukai tentunya. Entah mengapa pikiran saya jadi stagnan, malas ini dan itu. Rencana-rencana untuk membuat ini dan itu tidak selesai-selesai.
Tulisan ini mungkin hanya sebuah curhatan diri saya yang tidak ada artinya dibandingkan tulisan lain. Namun saya hanya ingin menyampaikan sesuatu, sekali lagi tentang positif dan negatif. Kita menyadari diri kita, bangsa kita bahkan hampir semua orang kita banyak teracuni pikiran-pikiran negatif. Pikiran yang menyatakan kalo tidak mau melakukan ini nanti sakit, tidak mau belajar nanti bodoh, dsb. Memang tidak salah, namun secara tidak langsung yang kita capai hanya tidak sakit, tidak bodoh dsb. Kita merasa cepat puas, merasa sudah cukup dengan usaha kita dan yang ada akhirnya kita tidak produktif lagi.
Mengapa kita belajar menggunakan kalimat positif. Jika belajar nanti pandai, jika rajin olahraga nanti sehat. coba kita renungkan mana yang lebih banyak kita ucap, mana yang lebih banyak kita dengar. Secara tidak langsung kata-kata nanti sakit, orang akan terpikir bahwa dirinya nanti sakit. Nanti bodoh, pastinya dia akan berpikir bodoh terus, baiklah jika bodohnya karena kita merasa kurang, akan belajar lagi, jika bodohnya pasrah saja, namanya juga sudah nasib bodoh. Kenapa tidak mencoba banyak berkata pintar, sehat, sukses, jaya, dst.
Coba kita lihat yang lebih menonjol di negeri ini selalu berita kriminal, kpk vs polri, perampokan, bom , dsb. Masyarakat mencintai itu semua, lupa bahwa kita juga punya banyak hal yang bisa kita banggakan. Banyak hal yang bisa kita lakukan. Ini mungkin sangat sederhana, tapi darisana yang ada hanya kata dendam, iri, dan dengki. Coba kita renungkan. Mengapa tidak ada liputan khusus tentang keberhasilan pendaki gunung kita mencapai puncak tertinggi, mengapa bukan berita utama tentang keberhasilan pelajar kita menjadi juara umum olimpiade dunia, mengapa bukan karya-karya anak bangsa yang kita apresiasi. Saya yakin dengan semua berita dan hal positif tadi, pikiran kita semakin terbuka, yang ada kebanggaan, kebahagiaan, bukan terus menerus sakit, dan sakit. Siapa yang akan mengobati rasa sakit bangsa ini? Kalo bukan kita, kalo bukan kita mencoba meraih prestasi yang terbaik di bidang kita masing-masing. Ingat, kita bukan melepas hal-hal yang buruk, namun hal buruk harus jadi pelajaran bagi kita, dan hal hal yang baik harus lebih banyak kita raih. Jika anak kecil bisa menjadi teroris karena berita di TV. Mengapa tidak mungkin anak kecil bercita-cita menjadi Juara Olimpiade setelah melihat negeri ini juga mampu berkarya. Mengapa Tidak???? Kita harus bisa.!!!

Pemikiran Inovatif Generasi Muda

Tulisan ini diilhami dari sebuah percakapan sederhana seorang teman saya, saat makan di kantin RS Jum’at kemarin. Dalam perbincangan itu, salah seorang teman saya, mengungkapkan pemikiran tentang stetoskop yang multifungsi, dan sebagainya. Masih teringat juga tentang sebuah pendapat yang menyatakan bahwa ide-ide inovatif justru banyak pada generasi muda, karena pada masa ini belum banyak terkontaminasi dengan kepentingan-kepentingan ketika sudah berada di tempat kerja, dsb. Logikanya mudah saja, ketika berada di sebuah perusahan, inovasi kita tentu ditujukan untuk kepentingan perusahan. Kita lebih banyak berpikir tentang biaya dan sebagainya, karena tentu semakin dewasa kita semakin rasional untuk menilai sebuah produk atau rancangan itu dapat dilaksanakan atau tidak. Ketika masih berada dalam tahapan SMP, SMA atau bahkan Mahasiswa, yang ada hanyalah sebuah khayalan-khayalan yang terkadang kita mungkin merasa hal itu mustahil akan terlaksana, dsb.
Kita sedikit, bayangkan pada masa lampau sebelum Thomas Alfa Edison menemukan sebuah lampu, pasti semua anggapan akan adanya cahaya yang dapat menerangi malam layaknya lampu, hanya sebuah khayalan. Namun, bagi kita di masa sekarang ini dengan adanya lampu banyak sekali hal yang bisa diciptakan, baik itu sebua projector, sebuah komputer, dsb. Mungkin bagi yang bergerak di bidang teknik akan lebih banyak tahu tentang hal ini. Penemuan antibiotik di ilmu kedokteran, juga merupakan sebuah penemuan yang luar biasa, dengan kemajuan ilmu antibiotik penyakit-penyakit infeksi dapat ditekan, namun karena penggunaan yang berlebihan dan tidak sesuai dengan aturan yang ada muncul permasalahan baru mengenai resistensi antibiotika. Semua hal ini pada masa-masa sebelumnya hanyalah sekedar mimpi. Meski kita tidak boleh terus-terusan bermimpi, namun dari sebuah mimpi dan cita-cita, jika kita mau berpikir dan mampu menerapkan dalam kehidupan nyata, bukan tidak mungkin hal-hal baru yang saat ini hanya sebagai khayalan akan terwujud suatu hari nanti.
Setiap manusia pasti tidak selamanya muda, pada akhirnya akan dewasa dan tua. Jika menilik tulisan diatas, sebaiknya kita tetap muda dalam pemikiran dan inovasi. Andaikan harus tua, lebih baik lagi jika pemikiran kita mengenai inovasi ini tetap terjaga. Karena semakin banyak hal yang bisa kita perbuat sebenarnya akan membuat kita semakin menikmati kehidupan. Teruslah bermimpi, mencoba memikirkan dan mewujudkan mimpi itu. Meski hanya sebuah mimpi namun dapat terwujud, lebih baik daripada hanya jutaan mimpi tanpa ada kenyataan. Ketika kita memiliki ide dan pemikiran emas, tidak ada salahnya kita berbagi, jika kita merasa tak akan mampu mewujudkan mimpi itu sendiri. Karena pemikiran kita akan bermanfaat jika banyak orang yang menjadi lebih baik dengan pemikiran-pemikiran tersbut. Selalu berkarya dan berdo’a. Semoga Allah memudahkan jalan hidup kita. Amin..

Nasehat Kehidupan

Keimanan seseorang adakalanya meningkat dan adakalanya menurun. Karena memang manusia memiliki hawa nafsu memiliki akal, dah hati nurani. Ketika hawa nafsu yang menjadi pemain inti dalam kehidupan ini, maka akal dan hati nurani pun akan tertutup seakan-akan semua jalan yang kita lalui ini adalah benar, tanpa ada kontrol dari sebuah akal dan hati nurani yang suci. Ketika keimanan kita berada dalam tahap yang baik, Insya Allah hati nurani yang suci ini akan memainkan peranannya. Kita bisa jalan dengan tertawa terbahak-bahak di muka bumi ini, namun jika kita mau sejenak renungkan sesungguhnya kebahagiaan itu hanyalah kebahagiaan semu, kebahagiaan sesaat yang akan segera tergantikan oleh kehidupan gelap yang kita tak penah membayangkan.
Itulah kenapa manusia perlu mengaji, mendengarkan pengajian, membaca Al Quran dan sebagainya. Karena memang manusia penuh dengan tantangan, penuh dengan kenikmatan hidup dan kebahagiaan semua di dunia ini, yang jika kita salah memilih kita akan menyesal, sebesar-besarnya penyesalan. Coba kita renungkan ketika kita telah membaca sebuah surat Al Quran, atau bahkan hanya Al Fatihah saja, apa yang kita rasakan. Sebuah ketenangan, dan Insya Allah kebaikan yang lebih dalam hidup ini. Kemarin dalam sebuah khutbah Jum’at, Khotib berkata bahwa dalam sebuah huruf Al Quran yang dibaca itu mengandung 10 kebaikan, andaikan itu sebuah Basmallah saja, sudah mengandung 19 huruf, artinya ada 190 kebaikan disana. Hanya sebuah basmallah, bayangkan jika sebuah ayat panjang atau bahkan Al Quran penuh. Tak terbayangkan berapa banyak kebaikan yang kita dapatkan dari Sang Khalik, Allah SWT.
Ketika hati sudah membeku, atau bahkan mati. Mungkin kita masih hidup, bahkan dengan tertawa yang jika kita lihat seperti bahagia, namun hatinya hampa. Tak ada satupun kebahagiaan dan kedamaian yang ia rasakan. Ketika nasehat Islami dihadirkan, tak mau diri kita menyentuhnya. Ketika sebuah pesan dari seorang kawan kita terima dan itu berisi nasehat, tak mau kita membukanya. Padahal jika kita sadar, sesungguhnya hawa nafsu dan syetan sedang bermain disana. Kita selalu berkata, jangan dibuka, jangan dibaca nanti kalau kita tahu hukumnya kita jadi takut, kita jadi nggak bisa ini dan nggak bisa itu. Nanti aku bisa terkekang, dsb. Astaghfirllahaladhim, kita hidup disini, bukan kita sendiri yang menciptakan. Dan kita hidup di dunia ini bukanlah untuk kehidupan saat ini saja. Andaikan ada pikiran dalam diri kita, mumpung masih muda, mumpung belum punya istri, mumpung belum punya anak. Apa iya, kita yakin, usia kita akan sepanjang itu. Apa iya, perjalanan kita siang ini bisa kembali ke rumah dengan selamat. Bukankah hampir setiap hari berita buruk kita dengarkan, betapa banyak orang yang sakit yang takut akan hadirnya hari akhir. Kawan, kita masih harus bersyukur. Kita sehat, kita pandai, kita berada di tempat paling indah, kita punya kesempatan untuk berbagi dengan semua. Dengan orang yang membutuhkan, membuat orang tua bahagia, kerabat, sahabat, dan semuanya. Terlalu mahal kehidupan ini hanya untuk memikirkan suatu masalah dunia yang tidak ada ujung. Terlalu berharga waktu kita, cobalah kita pikirkan masa depan kita di dunia ini dan di akhirat kelak. Mumpung masih ada waktu, seperti sebuah lagu dari Ebiet G. Ade.
Banyak hal yang akan menghantarkan kita terhadap kedamaian ini. Sahabatku, saudaraku dimanapun kalian berada. Ingatkan aku ya, jika dengan nasehatmu aku tak berubah, mungkin hati ini telah mati. Doakan aku dan kalian semua tetap berada di Jalan Allah. Sebuah jalan kemenangan yang pasti akan tiba. Kebahagiaan yang sesungguhnya. Mungkin kita tidak berada di atas sekarang, mungkin kita masih di tengah atau malah dibawah, bersabar dan berusahalah, Insya Allah jalan itu pasti ada. Dengarkan nurani yang suci pada tiap dirimu, karena sesungguhnya manusia sejahat apapun pasti punya hati nurani. Coba kita tanyakan pada seorang pendusta, bagaimana perasaan dia setelah berucap dusta, pasti ada rasa bersalah meski hanya kecil. Coba kita tanyakan kepada seorang penjahat, jawabannya pun demikian. Kita perlu memohon ampun kepada Allah, instrospeksi diri, dan memperbaiki diri. Bukan jika kita telah tua kita baru bertaubat, bukan jika kita sudah menikah kita akan bertaubat. Ingat, hidup ini hanya Allah yang tahu. Dan semakin dini kita bermakna kepada setiap orang, Insya Allah semakin banyak kebaikan yang kita tanam, hidup yang sangat indah. Dan kebaikan tulus akan hadir pada diri kita, bukan yang meminta imbalan harta, bahkan kehormatan diri. Ingatkan aku ya saudaraku, mari berjuang dalam kebaikan, dan langitpun kan membawa kedamaian yang sesungguhnya. Tulisan ini ku hadiahkan untukmu semua saudaraku, Semoga Allah selalu melindungi kita, meridhoi jalan kita, dan memilihkan jalan yang terbaik untuk kebahagiaan di dunia ini dan kelak selamanya.Andaikan ada salah kata mohon diingatkan karena itu adalah kelemahanku sebagai manusia. Dan segala kebaikan datangnya dari Allah.

Ingatlah Mereka Saudaraku

Hari ini sudah beranjak larut malam, sebagian dari kita mungkin sudah masuk ke dalam mimpi indah. Beberapa menit yang lalu teringat sesuatu dan ingin rasanya berbagi kebahagiaan dengan kalian semua, meski bukanlah sebuah kabar gembira. Hanya ingin mengajak kita semua tuk mensyukuri kehidupan yang telah Allah anugerahkan kepada kita ini. Kita hidup di dunia ini ada yang sudah 10 tahun, 20 tahun, 30 tahun dan juga sesuai umur kita masing-masing. Selama perjalanan kehidupan ini tentu banyak hal indah dan buruk yang sudah kita alami. Bukan karena sebuah kesombongan atau apa, namun saya yakin Anda adalah orang-orang yang beruntung. Orang-orang yang diberikan kelebihan Allah yang luar biasa. Jika tidak punya ilmu, tak mungkin anda bisa buka web ini, membaca setiap kata dan meresapi artinya. Banyak dari teman seumuran kita yang jangankan untuk mengakses internet, untuk membaca pun mungkin mereka masih belajar.
Beberapa hari lalu, Alhamdulillah saya juga menerima sebuah anugrah yang berupa kelulusan dalam tingkat pendidikan strata-1 atau sarjana. Jika melihat saudara kita di banyak tempat masih banyak yang putus sekolah bahkan hanya sampai tingkat SD, ataupun lebih parah dari itu tidak merasakan nikmatnya pendidikan ini. Kita kadang lupa dengan nikmat ini, sudah diberikan sebuah kepercayaan luar biasa dan kesempatan dari orang tua kita, terkadang kita masih menyia-nyiakan dengan tidak memanfaatkan waktu kuliah kita sebaik-baiknya. Kesempatan ini tidak akan terulang saudaraku, jangan lewatkan kesempatan detik ini, nanti, dan esok, sampai kapanpun ada kesempatan untuk belajar. Selagi keadaan memungkinkan, jangan pernah sia-siakan ini.
Orang tua kita, janganlah pernah kita lupakan. Mereka hanya ingin kita bahagia, bukan yang lain. Berapa banyak uang, keringat yang mereka relakan demi kebahagiaan kita. Namun, apa yang telah kita berikan bagi mereka, cacian, makian, atau bahkan menyia-nyiakan kepercayaan yang diberikan kepada kita. Kapan terakhir kali kita berkata maaf, sayang dan mencium orang tua kita. Dan kapan terakhir kali kita melakukan terhadap kekasih kita. Pernahkah kita mengkhawatirkan orang tua kita, dibandingkan kita mengkhawatirkan kekasih anda. Lebih dari itu, pernahkah kita berusaha menemani orang tua kita ketika sendiri di rumah, atau kita lebih memilih bersenang-senang tanpa menghiraukan mereka yang sangat mulia. Siapkah kita ketika kita tua nanti mendapatkan pelakuan serupa, siapkah kita ditinggal sendiri dalam keadaan lemah di hari tua kita nanti oleh anak-anak kita. Saya yakin jawabannya tentu tidak, ketika kita mau berbagi dan menghargai kedua orang tua kita, Insya Allah kelak di hari tua kita kita pun akan mendapatkan hal serupa. Ingat saudaraku, hidup ini kita tak selamanya muda, kita akan tua dan kembali ke hadapannya kelak.
Saudara kita, kita mungkin sudah melupakan tradisi luhur bangsa ini. Ya salah satunya ikatan kekerabatan, siapa nama-nama sepupu anda, masih ingatkah kita, atau kita sudah melupakan mereka semua. Kekayaan kita, nama baik kita, kecantikan bahkan ilmu yang kita miliki tidaklah abadi. Ketika Allah menghendaki itu hilang, apa yang mau kita lakukan. Jadi janganlah ketika kita berada dalam kebahagiaan kita lupakan saudara kita yang sedang kesusahan. Apalagi kerabat dekat kita. Sesungguhnya mereka lebih membutuhkan uluran tangan kita sebelum kita membantu yang lainnya. Jangan selalu merasa lebih kuat, lebih hebat, lebih pandai, lebih cantik, lebih tenar, dst.. karena itu hanya pendapat kita, yang tentu saja kita tidak akan tahu apa yang orang lain katakan tentang kita jika hanya membanggakan diri, tanpa sebuah karya yang sesungguhnya.
Kekasih, istri atau siapapun pasangan kita. Janganlah kita merasa lebih hebat, lebih hebat, lebih baik, lebih diperlukan dan sebagainya. Mungkin saat ini kita sedang cakep-cakepnya atau cantik-cantiknya (kalau boleh berkata layaknya anak muda jaman sekarang), kita bisa saja mengkhianati pasangan kita, cari sebanyak-banyaknya, buat bersenang-senang saja. Karena kita merasa kita berada di atas. Sadarkah kita, apabila hal ini kita terima dalam kesempatan yang lebih tinggi. Ketika pengkhianatan kita nanti dibalas suami atau istri kita kelak di pernikahan, apakah kita tidak akan hancur melebihi hancurnya perasaan orang yang kita sakiti dulu. Yah, meski semua orang berhak untuk memiliki dan memilih, berusaha untuk tetap menjaga sikap, perasaan dan rasa yang tulus Insya Allah akan mendapatkan balasan yang baik. Andaikan bukan dengan dia, pasti akan ada yang lebih baik dari itu yang dikirimkan untuk Anda.
Saudara kita yang kurang beruntung, banyak sekali hal ini yang kita tak pernah bayangkan. Mungkin mereka yang terbaring lemah di rumah sakit, mereka yang kehilangan keluarganya. Mereka yang harus diusir dari pekerjaannya sebagai PKL. Mereka yang menangis di pinggir jalan. Mereka yang harus tidur beratapkan langit. Mereka yang tertimpa musibah. Mereka yang senantiasa mengharapkan keadilan dan kebahagiaan layaknya yang kita semua rasakan. Jangan pernah lupakan mereka, dan kita pun tak akan dilupakan oleh kebahagiaan. Ketika kesombongan dan keegoisan diri menjadi budak, sesungguhnya keresahan hati dan hilangnya kebahagiaan tinggal menunggu waktu. Percayalah, kita akan merasakan kebahagiaan yang sesungguhnya ketika kita mampu berikan yang terbaik bagi orang-orang yang membutuhkan, bagi orang-orang yang kita sayangi. Insya Allah akan tetap indah jalan hidup ini. Semangat dan terus berjuang Saudaraku, hingga akhir kita kelak.

Opening Ceremony

Opening Ceremony, begitulah kata MC saat pembukaan sebuah acara, seminar, atau apapun namaya. Blog ini, alamat web ini akan menjadi satu-satunya web resmi saya pribadi, Ridwan Prasetyo, yang sebelumnya memiliki alamat di prasetyoridwan.wordpress.com, ridwanprasetyo.blogs.friendster.com, dan blog-blog lainnya. Tujuannya menyatukan semua blog itu nanti, dalam alamat ridwanprasetyo.com, yah alamat domain yang dulu-nya saya impikan, akhirnya bisa saya miliki juga.
Kata guru saya SMP dulu, buatlah setiap hari tulisan tentang hidup anda, yah dengan kata lain diary, diary bukan hanya milik anak perempuan, namun sebagai catatan hidup baik ketika dewasa, dan bisa diambil hikmah. Namun, karena kultur negara kita yang menganggap bahwa ini hanya milik perempuan yang membuat tidak banyak orang yang menulis biography atau perjalanan dirinya. Padahal tulisan adalah bukti bahwa orang tersebut pernah hidup, coba lihat pemimpin besar dunia, pasti mereka menulis buku mereka, dan awal dari tulisan itu sebenarnya dari catatan kehidupan masing-masing, agar dapat diambil inspirasi dan semangat bagi yang membacanya.
Wah, jadi serius tulisan ini? Akhir kata selamat menikmati tulisan-tulisan saya, silahkan kritik atau saran, bisa via commment langsung atau via email saya di: ridwanprasetyo@gmail.com