Saturday, January 12, 2013

Wamantik, Alternatif Pemecahan Masalah DBD



DBD atau demam berdarah dengue dikenal sebagai pembunuh berbahaya saat musim penghujan tiba. DBD membunuh tidak mengenal usia baik anak, remaja maupun dewasa. DBD ditandai khas dengan demam tinggi 3-4 hari dan adanya tanda tanda perdarahan. Sebagai tips mudahnya seperti ini:

“Demam 3-4 hari tinggi apapun sebabnya segera bawa ke dokter”

Kenapa harus selalu dibawa ke dokter? Demam berdarah dengue sering dikaburkan dengan penyakit lain yang dianggap ringan misal batuk pilek biasa, diare, mual muntah atau bahkan radang tenggorokan.

“Better think for the worst than lose your soul”

Pencegahan adalah obat yang terbaik. Pencegahan DBD harus menjadi pilihan utama dalam setiap program. Ada program yang belum banyak dilirik padahal murah dan cukup efektif. Program ini disebut wamantik. “Siswa Pemantau Jentik”.

Program ini pernah diuji coba secara singkat dengan mendayagunakan siswa SD. Mereka diminta untuk mengisi checklist yang dibagikan untuk menulis dan melihat ada tidaknya jentik-jentik nyamuk di rumah. Dan hasilnya cukup mengejutkan banyak sekali yang jujur menulis dan hampir semua tempat penampungan air ada jentik nyamuk positif. Dan mereka pun ada yang langsung menguras bak mandi atau mengganti air di vas bunga, ada juga yang meminta orang tuanya untuk menguras bak mandi.

Ada modifikasi yang dapat dicoba, misal dengan menggunakan bendera, bendera kecil dipasang ditiap rumah, bendera ini ada 2 merah dan biru. Bendera merah jika memang ditemukan nyamuk, dan bendera biru jika tidak ada nyamuk. Bendera ini awalnya dipasang oleh jumantik atau kader wamantik, dan hanya boleh diganti oleh siswa SD atau TK. Tujuannya untuk melatih kejujuran dan partisipasi siswa SD sejak kecil.

Program ini dapat diterapkan secara berkesinambungan di seluruh Indonesia utamanya di daerah endemis seperti Surabaya dan sekitarnya.


No comments:

Post a Comment