Friday, December 6, 2013

Manusia, Dokter dan Teknologi

Kemajuan ilmu pengetahuan membawa kita semua dalam kehidupan yang serba komputer. Pekerjaan menghitung yang dulunya dilakukan manual sekarang tinggal sekali klik selesai. Bahkan sebuah analisa ilmiah tingkat tinggi pun sekarang hanya dalam hitungan detik terselesaikan. Teknologi dalam bidang kesehatan maju sedemikian pesatnya. Zaman bedah tanpa anastesi ataupun dengan memukul kepala bagian belakang hingga pingsan hanya tinggal kenangan. Alat-alat anastesi modern sudah begitu banyak dimanfaatkan, baik di rumah sakit besar atau bahkan di rumah sakit kabupaten sekalipun. Kemajuan ilmu komputer juga sudah memberikan kemudahan dalam operasi bedah jantung yang nantinya mungkin dapat dilakukan oleh sebuah mesin yang dikerjakan oleh dokter ahli bedah di balik layar.

Semua kemajuan tersebut diatas, terkadang menimbulkan kekhawatiran. Bagaimana nasib dokter kedepan. Akankah suatu saat nanti dokter hanya tinggal kenangan? sebuah pertanyaan yang kadang sempat terpikir oleh dokter-dokter dan calon dokter masa depan. Kita tentu tahu secanggih apapun alat-alat tersebut. Mereka semua hanyalah alat yang akan bergerak dengan manusia, kita jugalah yang memasukkan perintah. Ilmu kedokteran adalah art, seni tingkat tinggi. Tidak lah mungkin seorang yang panas badan, bisa semua dengan mudah diberikan paracetamol, belum lagi dosis obat dan sebagainya. Setiap individu manusia itu unik, punya rasa, jiwa dan kemauan. Orang dari Surabaya mungkin punya pemahaman berbeda tentang bagaimana cara minum obat dengan orang dari daerah lain misalnya. Minum obat dengan teh, beberapa obat bahkan berkurang fungsinya ketika diminum dengan teh, belum lagi masalah kejiwaan yang hanya bisa didalami dengan rasa juga. 

Manusia sangatlah complicated, tak sesimpel yang kita bayangkan. Itulah kenapa banyak dokter-dokter senior yang sungguh terlihat sangat mudah dalam memeriksa pasien, pengalaman dan jam terbang sangat dibutuhkan di bidang ini. Dan prinsing long life learning, tak dapat ditinggalkan. Ilmu kedokteran akan semakin berkembang, bahkan kata seorang dokter senior saya hari ini, ada 10 jurnal baru minimal yang beredar tiap harinya. Mungkin kita akan gila kalo cuma mengikuti perkembangan tanpa tahu kemampuan kita yang terbatas. Manusia hanyalah berusaha, Allah lah yang menyembuhkan. Jangan pernah ada sombong di hati kita semua para dokter, dan calon dokter, karena ilmu kita juga terbatas. Tetap belajar, dan belajar.


No comments:

Post a Comment